Home » » GENK BOLLYWOOD INDONESIA (Hati-hati Dengan Sihirnya)

GENK BOLLYWOOD INDONESIA (Hati-hati Dengan Sihirnya)

Written By Sanghyang Mughni Pancaniti on Minggu, 03 Juli 2016 | 08.13


Saya adalah pencetus Organisasi tanpa wujud, namanya GBI (Genk Bollywood Indonesia), yang anggota-anggotanya selalu saya kutuk setiap saat. Bagaimana tidak, mereka kerap menonton film India yang didapatkan dari saya, menangis diam-diam, terharu, bahagia, hanyut dalam alur, lalu terkesiap. Tapi di hadapan dunianya, mereka enggan mengakui itu. Takut diberi stigma 'Kampungan' dan 'Norak'.

Saya beritahu anda, jika satu ketika memasuki wilayah Cibiru, tepatnya di sekitaran kampus UIN SGD Bandung, bawalah plasdisk dengan kapasitas ratusan Giga. Masuklah ke toko Buku saya, jangan banyak bacot, mintalah Film India.! Saya pasti beri. Karena saya berani jamin, saya adalah kolektor film India terbanyak se-Cibiru. Tak hanya dalam bentuk File di laptop, kepingan DVD-nya pun berserak. Jika karena ini anda mau mencibir saya? Ya mangga!

Lha, kenapa saya malah curhat Film India dan GBI? Oh mungkin, karena kemarin saya baru mengkhotamkan 3 film India yang menakjubkan. Pertama, Film 'Chakravuri' (2013) yang dibintangi Arjun Rampal, yang menceritakan pergerakan Komunisme di India. Kedua, 'NH 10' (2015), pemeran utamanya Anushka Sharma, mengisahkan sepasang suami istri yang tak sengaja terseret pada pembunuhan sadisme karena masalah Kasta dan Agama di salah satu wilayah India. Dan ketiga, 'Black' (2008), Amitabh Bachan dan Ranee Mukerji yamg menjadi pemain inti. Dalam film yang mengangkat kisah seorang Gadis buta dan tuli ini, ada sebuah ucapan yang membuat saya tergetar, "Hidup adalah Es Cream. Nikmatilah sebelum meleleh."

Oleh: Sanghyang Mughni Pancaniti
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2013 @ Pena Sanghyang Mughni Pancaniti
"Template by Maskolis"